Minggu, 01 Mei 2016

Kreatif dengan Alat Peraga Edukatif

Postingan kali ini membahas tentang Alat Permainan Edukatif (APE). Apa sih APE itu? mungkin buat teman-teman sesama guru PAUD sudah tidak asing lagi dengan istilah APE. APE merupakan jenis alat bermain yang digunakan oleh anak usia dini (pra sekolah) untuk mendukung proses belajarnya. seperti kita ketahui,proses belajar anak usia dini adalah melalui bermain. dengan kegiatan bermain, anak memiliki kesempatan untuk berpikir kreatif, dapat mengekspresikan perasaannya dan yang pasti dapat belajar secara menyenangkan.
Saat ini,berbagai jenis alat permainan banyak ditawarkan dan sangat menarik jika dilihat dari bahan, warna dan fungsi yang memudahkan anak dalam menggunakannya, namun ada beberapa kendala dengan adanya keberagaman alat bermain tersebut,diantaranya :
  •  harga yang lumayan mahal. Untuk jenis-jenis alat bermain apalagi yang mengandung bahan non toxic,agak lumayanlah harganya.  untuk 1 set puzzle dibandrol dengan harga diatas Rp.25.000.
  •  faktor keamanan. Ramainya produk mainan made in cina yang belum tentu aman untuk anak-anak karena mengandung bahan-bahan yang cukup beresiko bagi kesehatan.
  • nilai edukatif. Terkadang alat bermain yang dijual kurang memperhatikan manfaat/kegunaannya serta tidak mempertimbangkan aspek-aspek perkembangan pada diri anak.
  • keterjangkauan. Biasanya berkaitan dengan lokasi,untuk daerah-daerah tertentu yang masih jauh dari perkotaan sehingga agak susah untuk mendapatkan alat permainan tersebut.
  • dan lain-lain :)
Sayang jika hanya karena beberapa kendala diatas membuat anak didik kita terbatas ruang lingkup bermainnya. padahal seperti kita ketahui masa anak-anak adalah masa usia keemasan (golden age) dimana pada masa ini anak sedang menggunakan seluruh inderanya untuk belajar dari orang-orang dan lingkungan disekitarnya. terlebih pada anak didik yang orangtuanya telah mempercayakan sebuah institusi sekolah tuk membimbing buah hati mereka, sehingga dalam hal ini peran guru yang penyayang, sabar, kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan saat ini.Solusi dari keterbatasan media bisa kita temukan dengan banyak cara….
yaitu salah satunya dengan cara membuat sendiri alat bermain edukatif tersebut.
dibawah ini,ada contoh-contoh APE yang dibuat dari barang bekas,bahan dan cara membuatnya pun sanagat mudah.
yuuk, kita lihat gambar APE’nya :1. Telur Pecah part 1
terbuat dari kertas karton/manila putih yang dibentuk lingkaran dan bagian tengahnya dibuat pola zig-zag kemudian gunting menurut polanya.
pada perbagian diberi gambar yang ditempelkan sedangkan potongan yang lain diberi tulisan/keterangan dari kata bendanya.

2. Telur Pecah part 2
cara membuatnya hampir sama dengan yang pertama, hanya saja untuk keterangan dipotongannya berbeda. untuk model telur pecah ini, potongan pertama diberi gambar sejumlah benda. sedangkan potongan yang lainnya diberi keterangan angka yang menyatakan sesuai jumlah bendanya.
3. Kotak Alfabet
untuk membuatnya sangat simpel, hanya memelukan kardus bekas. bisa dari kardus odol,kardus obat,dll.
siapkan kardus-kardus tersebut, kemudian pada bagian luar kardus diberi tulisan huruf/angka.
setelah itu siapkan juga potongan kertas kecil yang diberi tulisan/angka juga. usahakan potongan kertasnya lebih kecil dari kardus sehingga bisa dimasukkan ke dalamnya.
4. Raba Angka dan Huruf
siapkan potongan kertas karton dengan bentuk segi empat. siapkan juga amplas yang telah dibentuk pola angka maupun huruf. gunting pola tersebut dan tempelkan di karton. selain anak akan belajar huruf atau angka pada motorik halusnya, anak juga bisa membedakan kasar dan halus dengan rabaan tangannya.
5. Roda Karet
bentuk lingkaran dengan menggunakan stereoform/gabus, tempelkan angka di bagian tengah gabus dengan lem/selotip. iris bagian pinggir gabus sesuai angka yang telah di pasang kemudian hubungkan pinggir gabus dengan karet gelang.

6.Stik Asik
yang perlu disiapkan adalah kertas karton, stik es krim yg sudah dicat, plastik bening/transparant, benang  jahit, potongan kertas asturo, potongan kertas yang telah ditulis penjumlahan/pengurangan angka.
lubangi karton dan plastik, rekatkan keduanya dengan menggunakan benang. masukkan potongan kertas asturo warna ke dalamnya setelah itu masukkan stik es krim sesuai dengan warna asturo yang sebelumnya dimasukkan. dengan stik asik ini, anak bisa belajar konsep sama dan konsep berhitung.
smoga bermanfaat……..

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini 

Posted by' onFebruary 7, 2012

25

Pentingnya Pendidikan Anak Usia DiniPentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi. Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial.
Sebelum bicara lebih jauh, apa sih pendidikan anak usia dini? Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Mengapa pendidikan anak usia dini itu sangat penting?

Berdasarkan hasil penelitian sekitar 50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,8 0% telah terjadi perkembangan yang pesat tentang jaringan otak ketika anak berumur 8 tahun dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun, dan setelah itu walaupun dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif.


Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya.
Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. “Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi dan problem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia dini,” jelas Byrnes.
Selanjutnya menurut Byrnes, bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini.

Ada dua tujuan mengapa perlu diselenggarakan pendidikan anak usia dini, yaitu:

Tujuan utama: untuk membentuk anak yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Singkatnya, pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Apa perbedaan anak yang mendapatkan pendidikan anak usia dini di lembaga yang berkualitas dengan anak yang tidak mendapatkan pendidikan anak usia dini?
Menurut Byrnes (Peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia) di lembaga pendidikan anak usia dini yang bagus, anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil ide, mengembangkan ide, pergi ke sekolah lain dan siap belajar, cepat beradaptasi, dan semangat untuk belajar.
Sementara, anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini, akan lamban menerima sesuatu. Anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini yang tepat, akan seperti mobil yang tidak bensinnya tiris. Anak-anak yang berpendidikan usia dini tepat memiliki bensin penuh, mesinnya akan langsung jalan begitu ia ada di tempat baru. Sementara anak yang tidak berpendidikan usia dini akan kesulitan memulai mesinnya, jadinya lamban.

Read more: Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Cinta

“Cinta”
Cinta adalah anugrah Allah yang terindah,
 terkadang demi cinta kita akan rela berkorban agar orang yang kita cintai merasakan bahagia dan nyaman disamping kita.
Disini ada cinta disitu juga ada cinta dihati kita ada cinta cinta yang asalnya dari Allah.....

karya : syariahaza